Senin, 14 Maret 2011

Ekonomi Islam dalam Pandangan Adam Smith

Ekonomi Islam Dalam Teori Ekonomi Modern
Teori ekonomi islam sebenarnya bukan ilmu baru atau sesuatu diturnksn secara mendasar dari teori ekonomi yang ada sekarang. Sejarah membuktikan para pemikr Islam merupakan penmu atau peletak dasar semua bidang ilmu. Berikut ulasan bagaimana peranan ekonomi Islam dalam teori rkonomi modern.
Para ekonom muslim sendiri mengakui, mereka banyak membaca dan dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Aristoteles (367-322 SM) sebagai filsuf yang banyak menulis masalah ekonomi. Namun, mereka tetap menjadikan Qur’an dan hadits sebagai rujukan utama dalam menulis teori-teori ekonomi Islam.
Schumperter menyebut dua kontribusi ekonom Scholastic, yaitu penemuan kembali tulisan-tulisan Aristoteles dan towering achievment At. Thomas Aquinus. Schumperter hanya menulis tiga baris dalsm catatan kakinya nama Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd dalam kiaitan roses transmisi pemikiran Aristoteles kepada St. Thumas.
Pemikiran St. Thomas sendiri banyak yang bertentangan dengan dogma-dogma gereja sehingga para sejarawan menduga St. Thomas mencuri ide-ide itu dari para ekonom Islam. Adapun proses pencurian terjadi dalam berbagai bentuk.
Pada abad ke-11 dan ke-12 sejumlah pemikir Barat seperti Constantine the African, Adelard of Bath melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Mereka belajar bahasa Arab dan melakukan studi serta membawa ilmu-ilmu baru ke Eropa. Contohnya, Leonardo Febonacci atau Leonardo of pisa belajar di Bougie, Aljazair pada abad ke-12. Ia juga belajar aritmatika dan matematika al-Khawarizmi dan sekembalinya dari sana ia menulis buku Liber Abaci pada 1202.
Raymond Lily (1223-1215) yang telah melakukan perjalan ke negara-negara Arab mendirikan lima universitas yang mengajarkan bahasa Arab sehingga banyak yangmenerjemahkan karya-karya ekonom Islam. Diantara penerjemah tersebut adalah Adelard of Bath, Constantine the African, Michael Scol, Hermaan the German, Dominic Gundislvi, John of serville, Plato o Trivoli, William of Luna, Robert Chester, Gerard of Cremona, Theodorus of Anticoch, Alfred of Sarashel, Baranger of Falancia, dan Mathew of Aquasparta.
Sementara itu, diantara penerjemah Yahudi adalah Jacob Anatolio, Jacob ben Macher Ibn Tibbon, Kalanymus ben Kalonymus, Moses ben solomon of Solon, Shem-Tob ben Isaac of tortosa, Solomon ibnu Ayyub, Todros Todrosi, Zerahiah Gracian, Faraj ban Salim, dan Yaqub ban Abbon Marie. Adapun karya-karya ekonom muslim yang diterjemahkan adalah al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu Rusyd, al-Khawarizm, Ibnu Haitham, Ibnu Hazm, Jabir Ibnu Hayyan, Ibu Bajja, ar-Razi.
Beberapa institut ekonomi yang ditiru oleh Barat dari dunia Islam antara lain syirkah (serikat dagang),suftaja (bills of axchange). Hiwala (letters of credit), dar-ut Tiraz (pabrik uang didirikan dan dijalankan negara) di Spanyol, Sicilia, Palermo dan ma’una (sejenis privat bank) dikenal di Barat ebagai Maona. Beberapa pemikiran ekonom Islam yang dicuri tanpa pernah disebut sumber kutipannya antara lain:
• Teori Pareto Optimum diambil dari kitab Nahjul Balaghah Imam Ali.
• Bar Habraeus, pendata Syriac Jacobite Church menyalin beberapa bab ihya Ulumuddin al-Ghazali.
• Gresham law dan Oresme Treatise diambil dari kitab Ibnu Taimiyah.
• Pendeta Gereja Spanyol Ordo Dominician Raymond Martini menyalin banyak bab dari Tahafut al-Falasifa, Maqasid al-Falasifa, al-Munqid, Mishkatal-Anwar, dan Ihya-nya al-Ghazali.
• St. Thomas menyalin banyak bab dari al-Farabi (Stm Thomas yang belajar di Ordo Dominician mempelajari ide-ide al-Ghazali dari Bar Habraeus dan Martini).
• Bapak Ekonomi barat, Adam Smtih (1776 M), dengan bukunya The Wealth of Nation diduga banyak mendapatinspirasi dari buku al-amwal-nya Abu Ubaid (838 M) yang dalam bahasa inggrisnya adalah persis judul bukunya Adam Smith, The Wealth.
Banyak dari teori-teori ekonomi modern yang merupakan hasil curian dari pemikiran ekonomiIslam. Oleh karena itu, sikap umat Islam terhadap ilmu-ilmu dari Barat, termasuk ilmu ekonomi, adalah la tukadzibuhu jamii’a wala tushahibuhu jamii’a. Maka ekonom Islam tidak perlu terkesima dangan teori-teori ekonomi Barat. Ekonom Islam perlu mempunyai akses terhadapkitab-kitan klasik Islam.Fuqahha Islam perlu mempelajari akan teori-teori ekonomi modern agar dapat menerjemahkan kondisi ekonomimodern dalam bahasa kitab klasik Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar